Tigadongeng atau cerita si kancil yang legendaris ini menarik dibaca para siswa yang kini banyak berada di rumah aja, karena diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus Corona Covid-19. Si Kancil Bertemu Buaya Pada suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba perutnya
1 Kalau kita ingin sesuatu yang besar, dan merasa tidak bisa atau punya kelemahan untuk mewujudkannya, maka: Berfikirlah sejenak. Merenung. Dan mintalah bantuan orang lain. Tidak perlu malu. 2/ Jangan jadi makhluk yang rakus. Seperti buaya. Andai saja buaya tersebut tidak rakus, maka buaya tersebut sudah bisa memakan kancil.
Ceritaatau dongeng fabel tentang si kancil dan buaya merupakan salah satu dongeng anak yang cukup populer, nah oleh sebab itu banyak macam dan ragam alur ceritanya yang berbeda. Contohnya, dongeng yang mengisahkan tentang si kancil yang ingin menyeberangi sungai untuk mengambil ketimun ini misalnya yang kemudian bertemu dengan buaya.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Apakah Bunda sering membacakan buku atau cerita pada Si Kecil? Jenis cerita apa yang menjadi favorit mereka?Dongeng anak yang hampir disukai oleh anak-anak ialah jenis cerita fabel. Dongeng fabel adalah jenis cerita yang menggambarkan mengenai watak manusia yang karakternya diperankan oleh para orang tua seringkali membacakan cerita fabel kepada anak mereka karena sarat akan pesan moral dan ceritanya yang menghibur. Salah satu yang pastinya sudah tidak asing adalah dongeng fabel terkenal yaitu cerita Si Kancil dan Buaya. Banyak nilai-nilai kebaikan dari pesan moral cerita Si Kancil dan Buaya yang dapat Bunda tanamkan sejak dini kepada Si Kecil. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Berikut cerita lengkap dari dongeng si kancil dan buaya beserta nilai instrinsik dan pesan moralnya. Si kancil yang cerdik sedang berjalan-jalan di hutanPada musim kemarau panjang, tumbuhan yang menjadi makanan bagi para hewan di hutan banyak yang mati dan mengering. Makanan seperti rumput dan buah-buahan pun juga sulit didapatkan. Sudah berhari-hari si kancil berjalan-jalan di hutan untuk mendapatkan sumber makanan baru. Namun selama itu pula, ia hanya menemukan rumput-rumputan kering yang terpaksa dimakannya. Sepanjang perjalanan, ia melamunkan padang rumput yang subur dan di tengah-tengahnya terdapat kolam jernih yang membuatnya dapat minum dengan puas. Hal tersebut lantas membuat kancil merasa semakin lapar dan tiba-tiba membuatnya teringat pun Mulai Merasa LaparKancil berjalan menuju ke arah sungai, kali ini langkahnya lebih cepat. Saat tiba di tepi sungai, ia melihat rumput di sana sudah habis disantap oleh hewan lain. Buah-buahan pun tidak ada lagi yang tersisa. “Ternyata aku terlambat. Hewan-hewan lain sudah datang kemari dan menghabiskan semua makanan yang ada di sini.” gumam kancil sedih. Namun karena lapar, kancil akhirnya melahap sisa-sisa rumput yang ada disana. Ketika hendak menyantap, tiba-tiba matanya tertuju ke arah seberang sungai. Matanya membelalak dan hatinya sontak merasa senang.“Asyik! Aku bisa berpesta! Namun, bagaimana caranya aku bisa ke sana?” pikir kancil. Awal Kisah Si Kancil Bertemu dengan BuayaTernyata, sejak kancil tiba di tepi sungai ada seekor buaya yang mengamatinya diam-diam. Kancil yang terlalu serius memikirkan caranya agar sampai ke seberang sungai, sontak terkejut saat buaya langsung membuka moncongnya dan siap melahapnya. Kancil yang sigap mampu menghindar dengan mundur beberapa langkah. Ia semakin berpikir keras bagaimana caranya agar bisa selamat dari terkaman buaya dan mampu menyeberangi sungai menuju padang rumput subur yang dilihatnya tadi. Tak butuh waktu lama, kancil mendapatkan ide cerdik. “Wahai buaya, apakah kau tidak kasihan padaku? Aku belum makan sejak kemarin. Jika kau ingin menjadikanku santapanmu, aku rela menyerahkan diri. Namun izinkanlah aku untuk makan terlebih dahulu. Bukankah jika aku sudah makan maka nanti dagingku akan lebih banyak?” kata kancil memelas. “Kau tidak sedang mengerjaiku kan, Kancil?” tanya buaya tidak percaya dengan rencana kancil. “Bukan begitu buaya, kau jangan khawatir. Saat ini tubuhku terlalu kurus. Jika aku makan terlebih dahulu di padang rumput di seberang sungai maka tubuhku akan menggemuk. Nantinya kau bisa membagi dagingku dengan teman-temanmu yang lain.” kata kancil. “Namun bagaimana caraku membawamu ke seberang sana? Aku tidak akan kuat menggendongmu sendiri.” ujar buaya. “Bukankah nanti akan memakanku bersama dengan kawan-kawanmu? Kalau begitu, panggillah mereka. Minta mereka berjajar dari sini hingga ke seberang sungai.” pinta kancil. “Untuk apa hal itu?” tanya buaya lagi. Kancil lalu menjelaskan. “Aku perlu tahu berapa banyak buaya yang akan memakanku. Jadi di sana, aku akan memakan rumput sebanyak itu pula. Kalau aku makan terlalu sedikit, maka ada kawan-kawanmu yang tidak kebagian dagingku.” jelas mulai terpengaruh dengan rencana kancil. Ia pun segera memanggil teman-temannya. Tak berapa lama kemudian, mulailah bermunculan teman-teman dari buaya dan mereka kemudian membentuk barisan hingga ke seberang sungai. “Kami sudah siap. Silakan mulai menghitung!” teriak buaya. Dengan gembira, kancil mulai melangkahkan kakinya di atas punggung para buaya yang berjajar bagaikan membentuk sebuah jembatan. Kancil pun menghitung sampai pada buaya terakhir. Ketika sudah sampai di seberang, kancil langsung melompat ke darat. Ia langsung memanjat tanah berbukit tidak jauh dari sana.“Teman-teman semua, terima kasih atas jasa kalian membantuku menyeberang hingga ke tempat ini! Setelah aku lihat-lihat, ternyata makanan di tempat ini sangat banyak. Jadi aku memutuskan untuk menetap disini dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga kalian tidak perlu repot-repot menunggu!” teriak kancil disertai tawa terbahak-bahak. Mendengar hal tersebut, para buaya sontak merasa kesal dan marah karena ditipu oleh kancil. Namun, karena kancil berada di atas bukit dan berlari jauh, mereka tidak bisa mengejarnya. Cerita berakhir dengan kancil yang akhirnya bisa menikmati makanan di padang rumput seberang sungai. Sementara buaya yang kesal tidak dapat menikmati santapan daging kancil karena telah ditipu. Ringkasan Singkat Cerita Si Kancil dan BuayaKancil yang kelaparan karena tidak ada lagi makanan tersisa di dalam hutan akibat musim kemarau berkepanjangan pada akhirnya mendapatkan makanan di padang rumput seberang sungai. Ia memanfaatkannya kecerdikannya untuk mengelabui buaya dan meminta mereka untuk berbaris rapi membentuk sebuah jembatan hingga ke tepian sungai di padang rumput. Buaya yang mudah ditipu termakan bujuk rayuan kancil tersebut yang mengaku akan memberikan dagingnya. Banyak pesan dari cerita si kancil dan buaya yang Bunda dapatkan untuk ajarkan kepada Si Moral Cerita Si Kancil dan BuayaCerita si kancil dan buaya mengajarkan banyak pesan moral. Sepertinya halnya kancil, kita juga memiliki kecerdikan sebagai manusia. Namun, pertanyaannya apakah kecerdikan tersebut akan digunakan untuk hal baik atau justru memanfaatkannya untuk sesuatu yang buruk misalnya mengelabui orang lain? Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil, bahwasanya kecerdikan yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal baik dan tidak merugikan orang lain. Selain itu, janganlah kita seperti buaya yang mudah tertipu dan terhasut sesuatu hanya demi nafsu semata. Pada akhirnya, kita sebagai sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong dan tidak memanfaatkan kekurangan setiap orang untuk keuntungan pribadi. Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 dongeng lainnya dalam video di bawah ini rap/rap
Kancil dan buaya Dongeng Si Kancil Dan Buaya Rumah Dongeng kali ini mengisahkan tentang cerita yang tak asing yaitu Si Kancil dan Buaya, dimana kisah ini adalah kisah jenaka yang selalu di ceritakan orang tua dahulu sebagai pengantar tidur anaknya, selamat membaca. Dongeng Pesan Moral Dongeng Kuda Dan Keledai Yang Sarat Dengan Beban Kisah Petani Dan Anak Harimau Sudah menjadi rahasia umum di hutan bahwa kancil merupakan hewan paling cerdik. Akalnya seribu untuk mengatasi berbagai macam masalah. Banyak hewan di dalam hutan meminta pertolongan padanya ketika mereka terlibat sejumlah masalah. Walaupun, dinilai sebagai hewan paling cerdik, namun kancil tidaklah sombong sehingga ia memiliki banyak teman. Suatu waktu, kancil mencari makanan keluar dari dalam hutan tempat biasa ia bernaung. Saat itu memang musim kemarau, saat di mana makanan di hutan berkurang. Lantaran, hawa panas, kancil menepi ke sebuah sungai untuk menghilangkan dahaga di tenggorokannya. Setelah puas meminum air sungai yang segar, kancil melanjutkan perjalanannya dengan berjalan menyusuri sungai. Kancil memang tidak ingin jauh-jauh dari sungai supaya ia bisa langsung begitu merasa haus. Hampir sejam lamanya kancil berjalan saat ia menemukan sebuah tempat yang kaya akan makanan. Sayangnya, tempat itu berada di seberang sungai. Tidak ada jembatan yang menghubungkan antara satu tempat ke tempat lainnya. Kancil bingung, apa yang harus dilakukan untuk sampai ke seberang. Ia bergumam, “Alangkah enaknya, jika aku bisa menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati semua makanan yang ada di sana.” Ketika sedang asyik melamun, mata kancil melihat seekor buaya tengah asyik berjemur di sungai. Kancil pun mendatangi buaya itu dan bertanya, “Hai sahabatku, Buaya, apa kabarmu hari ini?” Buaya yang tengah menikmati harinya itu membuka mata. Ketika ia melihat yang sedang berbicara adalah kancil, ia menjawab pertanyaannya. “Kabarku baik kancil sahabatku. Apa gerangan yang membawa dirimu datang ke mari?” “Aku membawa kabar gembira untukmu dan teman-temanmu,” jawab si kancil. “Hohoho, kabar baik rupanya,” kata buaya antusias, “Baiklah, ceritakan kabar baik yang kamu bawa untukku dan teman-temanku.” “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman untuk menghitung jumlah buaya yang ada di dalam sungai. Karena, Raja Sulaiman ingin memberikan hadiah kepada kalian semua,” jelas kancil. “Benarkah itu?” Kancil mengangguk. “Karena itu, panggillah teman-temanmu semua dan berjejer di sungai ini dari pinggir sungai sini hingga ke pinggir sungai seberang sana.” Buaya pun memanggil teman-temannya dan mengikuti apa yang diperintahkan oleh kancil. Saat buaya dan teman-temannya telah berjejer, buaya berkata, “Sekarang hitunglah, kami sudah siap.” Kancil pun mulai melompat satu per satu ke punggung buaya. Dia berteriak keras-keras, “Satu! Dua! Tiga!” dan begitulah seterusnya hingga ia sampai di pinggir seberang sungai yang dimaksud yaitu pinggir sungai yang banyak makanannya. Sesampainya di seberang sungai, si kancil membalikkan tubuhnya. “Terima kasih sahabat-sahabatku yang baik. Sekarang aku sudah sampai di sini, dan aku sudah menghitung kalian semua. Sekarang selamat tinggal.” Melihat Kancil ingin pergi begitu saja, Buaya berteriak, “Hei, Kancil, mana hadiah dari Raja Sulaiman yang kamu janjikan?” “Oiya, aku belum mengatakannya pada kalian ya? Raja Sulaiman ternyata sudah memberikan hadiah-hadiahnya untuk buaya-buaya di tempat lain. Sehingga tidak ada hadiah untuk kalian. Hahaha...” Sekarang tahulah buaya telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu, Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut. Selesai. Kisah Dongeng Selanjutnya Kisah Pohon Apel Yang Tulus Hati Dongeng Angsa Bertelur Emas Cerita Si Kancil Dan Buaya Terimakasih telah membaca sampai selesai Dongeng yang berjudul Kisah Si Kancil Dan Buaya, semoga bermanfaat, aamiin. Pengarang Anonim Link
Ringkasan dongeng si kancil dan buaya - Ringkasan dongeng si kancil dan buaya dipilih sebagai judul di blog dongeng anak kali ini. Si kancil memiliki banyak logika dalam banyak sekali situasi, ini terjadi dikala dia harus berhadapan dengan kawanan buaya. Nah adik-adik pasti udah ga sabaran untuk membaca ringkasan dongeng si kancil dan buaya, bukan? Silahkan disimak deh. Si kancil sedang berjalan menuju hutan untuk kembali setelah mencari makan di ladang pak tani. Di tengah jalan dia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya yang sangat lapar. Baca juga Kupu kupu emas yang sombong Kawanan buaya sangat senang melihat kancil, tapi si kancil mensyaratkan buaya harus dihitung terlebih dahulu. Buaya menyetujui dan sikancil memulai menghitung jumlah buaya. Akhirnya kebijaksanaan kancil si kancil berhasil, buaya tercengang alasannya yakni si kancil yang pintar berhasil memperdaya buaya. Si kancil pribadi pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai. Si kancil pun pribadi berlari ke dalam hutan dan bebas dari cengkraman buaya lapar. Nah demikianlah Ringkasan dongeng si kancil mencuri timun yang sangat seru dan mengasyikan. Sumber
ringkasan cerita si kancil dan buaya